WELCOME TO BLOGGER DEANDRI

Halaman

Selasa, 22 Juni 2010

Tentara Israel Belanja dan Menelpon dengan Barang Curian


Pencuri, itulah julukan selain penjagal berdarah dingin, yang juga layak disandangkan kepada tentara Israel .
Selain menembaki dan menawan para relawan yang turut serta dalam konvoi kemanusiaan Gaza Freedom Flotilla, tentara Israel juga menyita barang-barang pribadi milik mereka. Tidak cukup sampai disitu, tentara Zionis bahkan mencuri dan memanfaatkan barang-barang tersebut tanpa hak.

Beberapa orang tentara telah menggunakan kartu debit yang mereka curi dari para aktivis Freedom Flotilla untuk membeli barang-barang seperti iPod dan asesorisnya. Sementara telepon genggam yang disita juga dipergunakan untuk menelepon.

Ebrahim Musaji, pemuda 23 tahun dari Gloucester, Inggris, memiliki catatan rekening yang menunjukkan kartu debitnya digunakan di sebuah mesin penjual Israel untuk membeli barang senilai 82 pounstreling pada 9 Juni 2010.

Kemudian kartu itu digunakan di situs Belanda www.thisisipod.com dua kali pada 10 Juni, untuk transaksi senilai 42,42 dan 37,83 poundstresling.

Seorang aktivis asal California, AS, Kathy Sheetz, mendapat tagihan lebih dari 1.000 dollar atas transaksi yang dilakukan di Israel sejak tanggal 6 Juni.

Musaji dan Sheetz sama-sama ikut dalam rombongan Freedom Flotilla, tapi mereka berada di kapal berbeda. Satunya berada di kapal Mavi Marmara di mana 9 orang aktivis Turki meninggal dunia dan satunya berada di kapal Challenger 1. Keduanya masuk wilayah Israel hanya ketika digiring Israel ke penjara. Dan ketika di tanah kekuasaan Israel mereka tidak pergi ke mana-mana, terus berada dalam tahanan.

“Jelas mereka mengambil kartu saya dan menggunakannya,” kata Musaji kepada Guardian (19/6).

“Ketika mereka mengmbil barang-barang milik orang seperti (kamera) video, kartu debit dan menggunakannya, serta telepon selular, kedengarannya seperti lelucon.”

“Kami disandera, diserang dan sekarang ada pencurian. Jika polisi menyita barang-barang Anda di Inggris, mereka tidak akan menggunakannya dan tidak berpikir untuk membawanya pergi.”

Musaji, seorang pekerja sosial yang membantu orang dewasa yang kesulitan belajar, menutup kartunya pada tanggal 7 Juni setibanya di Inggris. Pihak bank setuju menganggap transaksi direkeningnya itu sebagai aksi penipuan dan ia tidak akan dikenakan biaya karenanya.

Tidak hanya kartu debit Musaji yang digunakan tentara Israel, telepon genggamnya dua kali digunakan untuk melakukan panggilan singkat.

Seorang aktivis asal Amerika Serikat lain, David Schermerhorn, pria 80 tahun asal Washington, mengatakan bahwa iPodnya juga dimanfaatkan oleh tentara Israel.

Sementara itu kartu debit Manolo Luppichini, wartawan Italia, digunakan untuk belanja senilai 54 euro.

Para aktivis mengatakan, Israel setidaknya masih menyimpan barang-barang dan uang senilai 1 juta pound, berupa bantuan dan barang-barang pribadi yang mereka jarah dari aktivis. Termasuk barang yang dicuri adalah laptop dan kamera.

Paspor para aktivis juga belum dikembalikan semuanya, setidaknya tiga paspor milik warga Inggris masih ditahan.

Hari Kamis lalu, delegasi dari 12 negara termasuk Inggris, mengadakan pertemuan dengan perwakilan pemerintah mereka, agar menekan Israel supaya mengembalikan barang-barang yang disita.

Seorang jurubicara dari Kedutaan Israel di London menyarankan agar Musaji membuat laporan resmi.

Wanita jurubicara itu menyatakan negaranya menanggapi serius kasus tersebut dan meminta Musaji menunggu hingga masalahnya selesai.

“Seperti kejadian sebelumnya, seorang tentara Israel yang dinyatakan bersalah karena menggunakan kartu kredit secara ilegal, dihukum penjara tujuh bulan,” katanya untuk menunjukkan bahwa Israel telah telakukan tindakan.

0 komentar:

Posting Komentar